Kamis, 25 Maret 2010

Pengaruh Tayangan TV Pada Anak-Anak

Zaman sekarang ini, tayangan televisi sudah 24 jam sehari. Banyak sekali tayangan-tayangan di TV yang mudah sekali diakses juga oleh anak-anak. Seringkali adegan-adegan di TV menampilkan kekerasan, ucapan-ucapan kasar dan perkelahian. Sedikit banyak adegan-adegan tersebut mempengaruhi psikologis anak. Karena pada usianya, anak-anak mudah sekali menyerap hal-hal baru dan menirunya.

Masih ingat kan dengan jatuhnya seorang anak dari sebuah rumah susun di jakarta karena meniru adegan film super hero yang bisa terbang? Begitulah bahayanya kalau orang tua kurang pandai mengawasi anaknya. Apalagi untuk anak-anak yang tinggal di perkotaan, waktu mereka sepertinya lebih banyak di depan TV.

Lalu harus bagaimana?Melarang mereka menonton TV? Rasanya juga bukan solusi yang tepat. Mungkin memberi pengawasan ekstra atas tontonan mereka. Mana yang betul acara untuk anak-anak. Acara yang tidak ada adegan perkelahian atau kekerasan. Atau acara musik orang dewasa. Sekarang anak-anak pintar sekali menyanyikan lagu orang dewasa. Yah memang karena sekarang ini hampir tidak ada lagu anak-anak lagi, seperti dulu tahun 90an banyak penyanyi cilik seperti melisa "si tukang baso", puput melati "1+1" atau joshua "cit cit cuit"

Lebih banyak acara sinteronnya sekarang, hampir semua stasiun TV. Dan ditayangkan pada primer time, jam kumpul keluarga. Otomatis semua anggota keluarga ikut menonton, termasuk anak-anak. Tidak heran, anak-anak kecil sekarang bisa mengatakan cinta atau pacar, karena tiap hari yang masuk ke otak dan pikiran mereka hanyalah cerita-cerita semacam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar